Wednesday 29 March 2017

A Tale to Tell (part 2)

Ah! Sudah lama aku ingin menuliskannya namun terus-menerus tidak sempat T_T. I am really sorry abt this but hopefully ini awal yang tepat untuk memulai perjalanan ku dengan menulis disini.

Mulainya dari mana yah...



Mungkin dari akhir Januari lalu, dimana aku dan suami sedang berlibur bersama karyawan mereka ke Bali, disana seperti honeymoon lagi berdua kemana-mana, namun sayang cuaca Bali sedang tidak mendukung, liburan kami pun diliputi cuaca hujan seharian tanpa henti dan keadaan ombak yang tinggi.
Hujan pun membuat pantai menjadi kotor, Kuta yang terkenal ramah utk pengunjung pun diliputi sampah dimana-mana, aku tidak lagi merasa senang di Kuta, apalagi rintik juga terus-terusan jatuh. Bahkan ketika hujan sudah reda saat malam, kami jalan-jalan ramean ke arah club mana itu ya.. pokoknya tempat clubbing di dekat tempat bombing Bali sewaktu dulu.. sky apa gitu ya..

Disana kami sedang asik, mengira dan berharap hujan tidak akan datang, namun ternyata deraaaas sekali, suara musik yang keras pun tertutup derasnya suara hujan.. Kami pun memutuskan untuk pulang naik taxi yang muahaaaaaaal banget pulang ke villa yg waktu itu arahnya cukup jauh dari pantai..

Sepulangnya kami dari keadaan penuh hujan dan badai disana, saya dan suami melanjutkan hari-hari menerjang hujan dan macet demi ketemu dengan teman yang lagi disana juga, kami pun bersantap nasi pedes disana, maknyus bangetttt apalagi habis hujan-hujan kelaparan, pas banget!

Setelah makan, kami pun nekat ke pantai di dekat Seminyak, sesampai disana disambut dengan ombak-ombak tinggi dan angin hujan yang tidak kalah lebatnya.
Pengalaman di Bali ini pun kami tutup dengan beli nasi pedas lagi sebelum ke bandara dan makan dengan lahap! aduh senangnya.

Sewaktu di Bali, anehnya mens aku belum datang. Berdasarkan pengalaman dimana bulan lalu tertunda 9 hari abis itu baru mens, aku mencoba tidak menggubrisnya, berpikir bahwa mungkin pengalaman ke Bali membuat tubuhku senang dan jadinya tdk lagi mens. Walau sebenarnya sempat terbesit, melihat kebiasaan swag nya perut, biasanya saat saya sedang senang-senang, bulanan malah datang tepat waktu / terlambat, merusak liburan indah :'D

Soalnya kejadian sewaktu honeymoon dan waktu liburan beberapa kali, untungnya pas ke Bandung dan Vatican saja, bulanan bs kompromi dengan saya :p

Waktu pulang, kami disambut turbulence yang cukup kencang di pesawat, diakibatkan cuaca yg parah dan keadaan gunung yang kami lewati sedang tidak bagus. Ya Tuhan kalau saya mengingat turbulence nya (padahal kami memakai Garuda saat itu, THANK GOD, bayangkan kalau kami memakai maskapai ecek-ecek lain), seakan hidup saya tidak ada artinya diatas awan. Semua seakan salah dan benar pada saat yang sama: saya ketakutan.
Rosario tidak henti-hentinya kudekap, begitu jg tangan suamiku, dy terus-terusan berusaha menenangkan aku. Aku pun menangis deras, ketakutan melihat pramugarinya berhenti menyajikan makanan & minuman dan seat tanda dipakai terus menyala..

Namun Tuhan sungguh baik, setelah menit-menit yang terasa berjam-jam itu lewat, kami pun mendarat dengan selamat di bandara Soekarno Hatta.

Sampai di rumah, aku iseng mau mencoba testpack, mamaku pun sudah membujuk untuk test, disertai dengan suruhan untuk jaga makanan & minuman (ya susah ya, sudah berapa kali aku mencoba to no result, dimana setiap bulan sakit hati, selalu lihat satu strip, sudah capek T_T).

Siang itu, aku minta suamiku untuk beli testpack karena sampai saat itu masih tidak ada tanda-tanda mens. Sesampainya dy dirumah, aku langsung iseng coba test. Suami bilang besok pagi saja, karena harusnya yg paling terang en berbekas banget adalah saat urin pagi hari.
Aku percaya kalau memang sudah hamil, testpack akan terang mau bagaimana pun, karena menurutku testpack mendeteksi kehadiran dua orang makanya mau siang / pagi, testpack akan muncul garisnya sejelas apapun.

Aku ingat waktu itu saya masuk ke dalam kamar mandi, pipis seperti biasa dan mencoba dengan susah payah mengarahkannya untuk test. Setelah selesai berberes, aku tunggu tuh dengan penglihatan satu strip (bayangkan muka yang kutunjukkan ketika terlihat seperti ini), tidak lama, tahu2 strip yang kedua terbayang-bayang terlihat, makin lama makin jelas dan sangat kereng (jelas).

OMG. OMG. OMG

Well, hello you little one~!

From that moment on, my life has changed.

No comments:

Post a Comment